TOMORALA: Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satu Atap Mangge-Mangge, Desa Luhu, Kecamatan Seram Bagian Barat, kondisinya memprihatinkan.
Para siswa sekolah ini harus belajar di luar kelas, karena bangunan sekolah mereka baru memiliki dua ruang kelas dan kondisinya pun masih darurat. Mereka melakukan proses belajar-mengajar di luar, karena ruang kelasnya tidak layak untuk digunakan. Kepala Sekolah SMP Negeri Satu Atap Mangge-Mangge, Wa Yamu, yang ditemui Malukunews.co, Selasa (30/07), mengatakan, proses belajar-mengajar di luar ruang kelas ini berlangsung sudah satu tahun lebih.
Lanjut Wa Yamu, SMP Negeri Satu Atap Mangge-Mangge ini sudah berdiri tujuh tahun lalu, sejak tahun 2011. Namun masih menumpang di sekolah Madrasyah Ibtidaiayah Mangge-mangge. “ Kami sudah mengusulkan dan melaporkan kondisi sekolah kami kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seram Bagian Barat, namun hingga saat ini laporan kami itu tak disespon,” ujar Kepsek Wa Yamu.
SMP Negeri Satu Atap Mangge-Mangge, saat ini memiliki 78 siswa dan 12 orang guru. Sekolah ini juga tercatat sudah enam kali meluluskan siswanya. Dari 12 guru yang ada, empat orang di antaranya berstatus PNS dan sisinya adalah guru honorer. (Juhari)
Discussion about this post