TOMORALA.COM, Ambon: Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Ambon, Mohamad Tadi Salampessy – Emmylh Dominggus Luhuhay (TADO) menyoroti falsafah orang Maluku pada closing statement (pernyataan penutup) di acara debat tahap kedua yang berlangsung di gedung islamic center, Selasa (05/11), kemarin.
Closing statement yang disampaikan Calon Walikota, Mohamad Tadi Salampessy itu, ia mengatakan, falsafah hidup orang Maluku yang telah diwarisi turun temurun. Sagu salempeng patah dua.
“Potong di kuku rasa di daging. Ini merupakan pepatah klasik, dengan sarat makna, yang mencerminkan budaya hidup orang basudara di Maluku. Sanyangnya, falsafah ini, belum berlaku di pemerintahan kota Ambon,” ujar Salampessy dalam closing statement-nya itu.
“Katong harus menciptakan keadilan di Pemkot Ambon, supaya hubungan sudara di Ambon yang sudah ini diwariskan datuk – datuk kita itu, bisa terpatri dan selalu terjaga dengan baik. Untuk itu di Pilkada Kota Ambon ini, berikan kesempatan untuk beta dan pak Emmylh Dominggus Luhukay pimpin akang dolo. In Shaa Allah, katong akan bikin bagus kota ini,” ujar Salampessy kepada Malukunews.co usai acara debat itu.
Kata Salampessy, kota Ambon ini milik katong samua. Untuk itu mari katong menjaganya secara bersama-sama. Katong samua basudara. Katong samua saling baku sayang. Sehingga Ambon Manise selalu terjaga manisnya. “Saya menghimbau kepada seluruh warga kota Ambon, supaya falsafah katong orang Maluku itu harus katong jaga dan aplikasikan di tengah masyarakat, terutama juga di pemerintahan kota Ambon,,” ujar Salampessy menghibau. (Mar)
Sumber: Malukunews.co
Discussion about this post